LULUS PADA WAKTUNYA

Hari ini aku ingin menulis sedikit cerita tentang kegagalanku yang lulus kuliah tepat waktu.

Terimakasih buat teman2 yang mau membuka blog ga penting ini yaaa. Semoga bisa menghibur and Happy reading :)

.

.

.

Siapa sih yang ga ingin lulus kuliah tepat waktu? Siapa juga yang ga ingin lulus kuliah dengan predikat cumlaude atau lulusan terbaik? Of, course semuanya ingin. Hal itu menjadi kebanggaan diri sendiri dan tentunya hal yang membanggakan bagi orang tua kita semua.

Namun, apa mau dikata jika hal2 yang kita inginkan tersebut tidak bisa menjadi kenyataan? Keinginan lulus tepat waktu mendadak pudar, pencapaian pribadi untuk menjadi yang tebaik juga sirnah.

Aku mengalami salah satu diantaranya, aku tidak bisa lulus tepat waktu. Jauh2 hari sebelum aku menjadi mahasiswa tingkat akhir, aku berjanji pada diriku sendiri jika aku harus lulus tepat waktu atau mungkin bisa lulus lebih cepat. Namun ternyata menjadi mahasiswa tingkat akhir itu tidak mudah. Banyak sekali variabel yang harus diperhitungkan untuk mewujudkan apa yang aku inginkan.

Di awal2 memasuki semester 7 aku mengalami kendala dalam menentukan penelitian yang akan aku lakukan. Kesulitan mencari inspirasi, mencari dosen dan tentu mencari fokus dan tujuan penelitian. Aku bahkan harus menemui beberapa dosen untuk meminta bantuan ide dan meminta proyek untuk memudahkanku melakukan penelitian. Buntu untuk berminggu2, akhirnya sebuah jalan yang bercahaya muncul dari salah seorang dosen favoritku di kampus. Beliau memberi beberapa pilihan dan ide untuk melakukan penelitian. Dan akhirnya aku mendapatkan proyek tentang sambung mickro (micrografing) jeruk nipis.

Aku pikir setelah mendapatkan judul yang tepat perjalanan menuju lulus akan lebih mudah. Namun ternyata ujian yang sesungguhnya baru saja dimulai. Ujian yang penuh perjuangan, pengorbanan, dan air mata. Gagal penelitian sebanyak 3 kali adalah salah satu yang tidak pernah terlupakan. Sebenarnya bukan gagal total yang membuat penelitianku harus diulang sejak awal hanya saja salah satu bahan penelitianku tidak bisa digunakan setelah 3 kali percobaan. Dan ternyata kegagalan itu terjadi karena kesalahan yang sangat2 sepele. Bahkan jika diingat itu adalah hal paling bodoh yang pernah aku lakukan, keteledoran yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Kesalahan dalam memasukkan dosis salah satu bahan untuk penelitian, dan itu terulang berkali2.

Beruntungnya aku, disaat aku sedang buntu dan mulai gelisah karena penelitian yang kunjung membuahkan hasil Allah menolongku. Allah memberi petunjuk bahwa memang ada yang salah dengan penelitianku. Hari itu setelah sholat hajat, tiba2 aku diberi keinginan untuk membuka logbook penelitian. Dan akhirnya aku menyadari bahwa ada yang salah dengan dosis salah satu bahan yang aku gunakan. Alhasil bahan penelitian yang hampir jadi tersbut harus aku buang, dan aku kembali mengulang penelitian. Yaa, kurang lebih 3 bulan waktuku terbuang. Yaa, tapi itu menjadi pembelajaran berharga untukku yakni harus lebih teliti dan harus lebih banyak belajar dan tentunya jangan menyepelekan hal2 kecil.

Terlepas dari begitu banyak cobaan dan ujian yang harus dilewati saat penelitian. Ada banyak momen berharga yang terjadi. Aku memiliki teman2 seperjuangan yang luar bisa. Pertemanan yang terbentuk karena kesamaan nasib, yakni nasib gagal lulus September. Mereka menjadi support sistem yang selalu ada saat aku sulit. Berbagi cerita saat terjadi masalah, saling membantu saat susah, dan saling menghibur saat ada yang sedih. Bahkan jika ditanya, apakah aku menyesal tidak bisa lulus tepat waktu, jawabannya adalah TIDAK. Jika aku lulus lebih cepat, mungkin aku tidak akan mendapatkan momen2 berharga bersama mereka. Aku bahkan sempat berpikir, jika tidak ada mereka rasanya aku tidak akan bisa melalui masa2 sulit saat penelitian.

Awalnya tentu berat tidak bisa lulus tepat waktu, saat teman2 yang lain sudah mengenakan toga aku hanya bisa memandangi mereka dari jauh dan memberikan selamat. Namun aku percaya pasti saatku akan tiba. Dan saat hari itu datang, luar biasa. BAHAGIAAAAAAAAA. 

Alhamdulillah, aku lulus di Bulan Desember 2018 (4 tahun 3 bulan) dengan waktu penyusunan skripsi, seminar hingga pendadaran kurang lebih hanya 1 bulan. Ini semua tentu tidak lepas dari tekad kuat untuk lulus bulan Desember, bantuan teman2, bantuan bapak ibu dosen, serta doa dari orang tua.

Hmm, pesanku untuk teman2 yang sekarang masih berjuang untuk memperoleh gelar sarjana adalah jangan pernah menyerah. Allah pasti sudah merencanakan hal2 indah untuk kita jika kita terus berusaha. Jangan berkecil hati jika tidak bisa lulus tepat waktu.

Jika kalian punya masalah dengan penelitian dan sudah merasa buntu, jangan ragu minta bantuan pada yang punya dunia dan isinya. Minta pada Allah dengan sepenuh hati, insyaAllah Allah akan membantu kita. Dan yang pasti, INGAT doa dan restu orangtua sangat2 penting. Selalu minta restu orangtua saat akan melakukan tindakan dan mengambil keputusan yaaa.

 


Kalau kalian baca tulisan ini, aku pengen kalian tau bahwaa ku bersyukur dipertemukan oleh kalian semuaaaa. Love yaaa! I miss you all so much!

 

@ABstyle_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I Don't Love You